Rabu, 01 Mei 2013

MENGENAL METODE PEMBELAJARAN IPS SMP SECARA UMUM


A.  Pengantar

Upaya proses pendidikan melalui pencapaian rencana pembelajaran yang optimal adalah konsukuensi dari guru profesional dengan hasil akhir yang semestinya sesuai dan selaras dengan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang dimaksud berdasarkan standarisasi peraturan hukum positif (hukum yang berlaku). Guru sebagai pendidik dalam hal ini harus mampu menyusun program pembelajaran dengan baik. Dalam penyusunan Program Pembeljaran yang baik tersebut, pendidik harus memahami dan menguasai beberapa komponen yang ada, diantaranya adalah metode, media dan sumber pembelajaran. Dengan menguasai seperangkat komponen pembelajaran maka tupoksi wajib perencanaan program pembelajaran diharapkan akan menjadi lebih efektif,terarah,teratur dan sistematis.

Pengenalan Metode Pembelajaran IPS bagi Guru

Dengan mempelajari metode,media dan sumber pembelajaran bagi Guru diharapkan dapat:
  1. Membedakan pegertian strategi dengan metode dan tehnik pembelajaran
  2. Menjelaskan metode dan model pembelajaran IPS
  3. Menentukan kriteria pemilihan dan penentuan media dalam pembelajaran IPS
Sasaran Pembelajaran IPS

1. Untuk Siswa 
    Hal yang patut diperhitungkan pada saat perencanaan pembelajaran adalah 
    agar siswa mempunyai kesempatan untuk :
  • Menampilkan keberanian dan minat mengemukakan pendapat dan ikut serta mencari solusi permasalahan di masyarakat (sosial).
  • Mendorong minat belajar, motivasi, mempelajari program tersebut serta rasa membangkitkan rasa penasaran untuk belajar lebih lanjut.
  • Siswa dapat menggunakan cara-cara (style) belajar mereka menurut keadaan dan kemampuan serta kebiasaannya.
  • Agar siswa tidak merasakan adanya suasana paksaan, tekanan atau ketakutan
2. Bagi Guru 
    Bagi guru permasalahan yang patut diperhatikan pada saat menyusun 
    program pembuatan metode,media dan model pembelajaran antara lain :
  • Rencanakan untuk memberikan dorongan belajar dan partisipasi aktif seluruh peserta didik dan guru,
  • Penerapan prinsip berbagai metode dan model pembelajaran dengan tetap disiplin bahwa pembelajaran terpusat pada siswa,
  • Kemampuan menggunakan berbagai jenis variasi mengajar dan dimasukan ke dalam program pembelajaran sehingga kesemuanya itu dapat terbaca jelas dalam program pembelajaran. Khususnya dalam :
          (1). Pilihan konsep dan bahan pelajaran
          (2). Pilihan metode/tehnik belajar mengajar sub tersebut
          (3). Pilihan kegiatan
          (4). Pilihan media pengajaran yang mendukung hal di atas.

Lawrence Stenhouse pernah mengetengahkan pedoman tentang kegiatan siswa. Di dalam pembelajaran yang mengutamakan bahan akan suatu proses kegiatan akan lebih berharga apabila:
1. Siswa diizinkan memilih kegiatan dan cara melaksanakannya.
2. Kegiatan itu menciptakan kegiatan partisipasi aktif dalam belajar
3. Kegiatan itu mambina siswa untuk terlibat dalam realita (kehidupan atau objek studi normal (riil)
4. Kegiatan itu mengenai pencapaian keberhasilan belajar siswa yang kemampuan dan tingkat kemajuannya berlainan
5. Melibatkan siswa dalam penerapan sesuatu yang sudah dikuasai, baik kemampuannya maupun prosesnya.

B. Metode dan Tehnik Mengajarkan IPS

1. Hakekat Belajar Mengajar
Mengajar ialah suatu sistem kegiatan yang secara sengaja berkehendak mengubah perilaku seseorang. Mengajar merupakan kegiatan yang dipolakan dan ditampilkan dengan tujuan untuk mengembangkan perilaku yang berharga bagi anak-anak didik sehingga bermanfaat bagi hidupnya.

Belajar merupakan niat siswa untuk mengubah perilakunya menjadi perilaku yang berharga atau bermanfaat (Stones dan Morris, 1972) untuk dapat belajar diperlukan suatu kekuatan psikologis atau motivasi.

Beberapa aspek kekuatan psikologis :
a. Gairah merupakan aspek efektif yang ditumbuhkan oleh situasi, dimanfaatkan oleh guru untuk membawa siswa pada kegiatan belajar.
b. Contoh atau model, dapat merupakan contoh perilaku sendiri yang akan ditiru siswa untuk dijadikan perilaku sendiri
c. Pengetahuan guru yang dikembangkan berlandaskan latar belakang pengalaman siswa sangat memotivasi belajar.

Dari uraian diatas, dapat disimpulakan bahwa :
1. Proses mengajar dan belajar merupakan suatu sistem di dalam proses pendidikan
2. Niat atau tujuan guru digariskan berdasarkan kurikulum yang berlaku
3. Proses belajar harus ada relepasinya dengan proses belajar, dengan kata lain kurikulum harus beroriantasi pada kebutuhan yang diharapkan siswa dan masyarakat.
4. Rasa keterbukaan antara guru dan siswa harus diwujudkan, umpan balik akan timbul dari adanya rasa keterbukaan tersebut yang akan meningkatkan mutu proses belajar mengajar, hingga dapat menjadi lebih efisien.

2. Pegertian Metode Mengajar
Agar menghasilkan hasil belajar yang baik dan mampu bertahan bertahun-tahun masih diingat dan dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi, guru/pendidik hendaknya menggunakan upaya pendekatan, metode, dan tehnik di dalam pengembangan program pengajaran. Dan yang dimaksud dengan kemponen tersebut dapat diartikan sebagai berikut :
  • Pendekatan adalah gagasan atau kerangka berfikir dalam memecahkan suatu masalah
  • Strategi merupakan hal yang menyangkut bagaimana urutan-urutan langkah gagasan tersebut dilaksanakan ( the what)
  • Metode merupakan lengkah-langkah yang akan dilakukan (the how)
  • Tehnik/taktik murupakan cara-cara yang akan digunakan (the way)
Di dalam proses belajar mengajar berbagai pendekatan, strategi, metode, dan tehnik dilaksanakan sesuai dengan berbagai faktor perkembangan dari komponen-komponen pendidikan seperti perkembangan materi, media pendidikan dan sebagainya. Selain itu juga perlu dipertimbangkan hal berikut:
      (1). Alokasi waktu yang tersedia
      (2). Fasilitas yang tersedia
      (3). Situasi pada suatu saat
      (4). Media dan sumber
      (5). Sistem evaluasi
Khusus dalam penguasaan metode yang baik sangat tergantung pada :
a. Tujuan pembelajaran
b. Bahan - bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran
c. Kondisi Siswa yang belajar
d. Kompetensi guru yang mengajar
e. Besarnya kecilnya jumlah peserta didik/siswa

Pada dasarnya metode mengajar terentang dari bentuk metode pembelajaran konvensional dan pembelajaran kreatif (non konvensional-lihat model-model pembelajaran kemdikbud).

3. Metode-Metode Pengajaran IPS
Sehubungan dengan pemilihan dan penggunaan metode yang ada untuk pembelajaran IPS, maka perlu lebih dahulu diketahui apa yang menjadi tujuan pembelajaran IPS. Edwin Fenton menyebutkan tiga tujuan pendidikan IPS sebagai berikut:
  • Pemerolehan pengetahuan,
  • Pengembangan keterampilan inkuiri,
  • Pengembangan sikap-sikap dan nilai-nilai.
Ketiga tujuan ini didasarkan pada ranah taksonomi Benjamin S. Bloom. Tujuan penididikan menurut Benjamin S. Bloom dan kawan-kawan meliputi  tujuan pendidikan kognitif (cognitif domain), tujuan pendidikan afektif (affective domain - lihat juga: David R. Krathwohl). dan tujuan pendidikan psikomotorik (psycomotoric domain - lihat juga: Fonterer)

Berkaitan dengan tujuan-tujuan pendidikan IPS di atas, maka guru harus memilih metode yang dapat digunakan agar tujuan-tujuan pendidikan itu dapat tercapai. Metode-metode secara umum tersebut diantaranya sebagai berikut;

(1).Metode ceramah adalah metode yang umum dipakai. Di dalam bentuknya yang klasik guru memberi ceramah (expository), sedangkan siswa duduk mendengar, mencatat, dan menghapal

(2).Metode diskusi, jika metode ceramah belum dinilai cukup efektif, maka setelah guru selesai berceramah dapat diikuti dengan diskusi antara guru dengan siswa atau antara siswa dengan siswa lainnya mengenai materi yang dibahas.

(3).Metode Tanya Jawab berlangsung dalam interaksi antara guru dan siswa setelah guru selesai berceramah/membahas materi. Misal, dalam metode tanya jawab terdapat beberapa jenis pertanyaan yang harus dikenali oleh guru, diantaranya :
a.Pertanyaan mengingat/hafalan tujuannya untuk mengungkap apakah siswa telah memperoleh dan menguasai sejumlah informasi faktual yang diperlukan.
b.Pertanyaan deskriptif, siswa-siswa diminta untuk memberikan penjelasan/jawaban (deskripsi) yang lebih rinci fakta yang mereka ketahui, membandingkannya, kemudian menghimpun dan megorganisasikannya.
c.Pernyataan menjelaskan, siswa tidak saja mengingat dan mengorganisasikan jawaban tetapi juga membuat kesimpulan
d.Pertanyan sintesis, siswa diminta untuk menghimpun, mengkombinasikan, menghubungkan, atau menyambung bagian-bagian isi atau fakta
e.Pertanyaan memilih, siswa diminta untuk memilih di antara alternatif-alternatif, membuat pertimbangan atas dua atau lebih kemungkinan terbaik menurut kriteria yang kemungkinan terbaik menurut kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
f.Pertanyaan terbuka, siswa diminta mencari dan menentukan jawaban yang dapat diterima.

(4).Metode Proyek, pegertian proyek di sini ialah semacam penelitian (inkuiri) yang dilakukan di luar kelas/sekolah yang dilakukan oleh siswa kemudian hasil akhir dibawa dan dibicarakan bersama di dalam kelas.

(5).Metode Karya Wisata. Siswa dibawa menggunjungi objek-objek pemukiman transmigrasi, situs sejarah, museum atau tempat wisata yang relevan.

(6).Metode bermain peran (role playing). Termasuk simulasi atau sosio drama

(7).Metode inquiri/discovery. Termasuk metode yang paling canggih yang menuntut fakta-fakta dan generalisas-generalisasi.

4. Kreteria Pemilihan dan Penentuan Media dalam Pengajaran IPS

Sebelum membahas tentang kreteria pemilihan media akan diungkapkan secara ringkas tentang media pada umumnya. Media (tunggalnya medium) merupakan saluran yang dilalui pesan dalam suatu peristiwa komunikasi. Dalam pembelajaran, media memegang peranan sebagai alat yang diharapkan dapat mendorong belajar lebih efektif.

Yang tergolong dalam sarana untuk membantu pengajaran biasanya terbagi atas media komunikasi bahasa dan media komunikasi nan verbal. Yang termasuk kedalam media bahasa ialah bahasa lisan bahasa tulis, sedangkan yang tergolong kedalam yang non verbal misalnya : gambar, diagram, dll.

Pembagian Media Pembelajaran menurut perkembangannya adalah sebagai berikut :
  • Media Pengajaran yang sifatnya umum dan masih pada tingkat tradisional, misalnya : papan tulis, buku-buku (baik buku teks, buku rujukan maupun majalah).
  • Media yang sifatnya canggih, misalnya : media audio, media visual, ataupun audio-visual.
  • Yang bersifat pembaharuan, misalnya : pengunaan mesin komputer
Masing-masing alat media mempunyai kelebihan dan kekurangannya, akan tetapi secara umum dapat pula kita menelaah beberapa kriteria yang dapat dijadikan pegangan dalam memilih media pengajaran. Hendaknya dalam pemilihan media yang dipilih dapat mendorong pencapaian tujuan pengajaran dan dapat meningkatkan kemampuan berfikir dalam pembelajaran serta dapat memberikan pengembangan tingkat belajar bermakna untuk masing-masing siswa yang berbeda daya serapnya. Apabila terdapat media yang baru perlu direnungkan keuntungan dan kerugiannya. Mungkin media baru lebih unggul akan tetapi harganya lebih mahal, maka kita perlu mempertimbangkan penggunaan media yang kurang unggul tetapi lebih murah, lebih mudah dan cocok dengan saran yang telah ada.

Dari uraian di atas dapat dikemukakan kreteria pemilihan media yang baik adalah sebagai berikut :
    (1). Dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien
    (2). Dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritrs
    (3). Dapat melayani kebutuhan siswa yang berbeda-beda
    (4). Tidak memilih media hanya karena media tersebut baru, canggih dan atau populer

5. Alasan Penggunaan Media Pengajaran
  • Media memungkinkan kita dapat mencapai peristiwa yang langka dan sukar dicapai,
  • Media dapat lebih memungkinkan pengamatan,
  • Dengan media penelitian tidak terhalang oleh waktu.
C. Kesimpulan dan Saran

Dalam pembuatan media pembelajaran IPS haruslah memperhatikan kelancaran interaksi siswa-guru dalam proses kegiatan belajar-mengajar  supaya peserta didik dapat belajar maksimal dan dalam kondisi suasana yang baik serta menyenangkan (tidak terkesan monoton dan dalam tekanan mental). Guru sendiri tentulah perlu mempersiapkan segala sesuatunya dengan berbagai alat media dan metode yang dapat dioperasionalkan. 

Sekarang ini mungkin tidak semua sekolah telah memiliki / membeli digital projector dan akses internet yang cukup baik, sehingga guru kreatif dapat merancang seteliti dan secermat mungkin pembuatan slide power point, pdf atau slide share lainnya dalam pembelajaran IPS berbasis media TIK, atau mungkin Overhead Pojektor (OHP) bila masih tersedia di sekolah juga bisa digunakan. Tentunya, bila kondisi sangat darurat dengan mengenal model-model pembelajaran yang ada; potongan-potongan gambar, skema, audio-vidio hp,  atau lewat pembuatan peta konsep bisa juga efektif terpenting persiapannya sudah didesain sedemikian rupa dan model-model pembelajaran yang ada dikuasi dengan baik sehingga dominasi ceramah bisa ditinggalkan berganti  dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Guru kreatf saat ini sudah merupakan keniscayaan karena pelbagai sumber informasi khususnya untuk pembelajaran IPS sudah tersedia sedemikian lengkap apalagi bila memanfaatkan informasi lewat internet, minimalnya memanfaatkanpanduan  informasi dari WikipediaPengembangan media dan metode pembelajaran IPS tentu harus disesuaikan dengan jenjang pendidikan dan kebutuhan siswa, penggunaan media internet bila tidak arif belum jaminan memberikan proses pembelajaran yang baik. Cermatlah dalam memperhitungkan segala resika dari impact setiap media pembelajaran yang kita gunakan. Terpenting,saat ini jangan ada lagi cerita bahwa pemelajaran IPS itu menjemukan/membosankan siswa apalagi materinya hanya berisikan cerita fiksi dari gurunya saja. 

Selamat berkarya. Salam Blogger Pendidikan
Rujukan lanjutan : guraru blogger
Share grup admin: Pak Guru Tonjong